PADANG, – Sebanyak 11 guru asal Sumatra Barat (Sumbar) segera berangkat ke sejumlah negara. Tujuh orang di antaranya, akan mengajar di Arab Saudi, Malaysia, Singapura dan Belanda.
Mereka akan memenuhi kebutuhan guru di Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN), yang terdiri dari guru SD, SMP dan SMA. Sebelumnya, mereka dinyatakan lolos melalui seleksi penerimaan SILN pada 18 Agustus 2021 yang lalu.
Sementara 4 guru lainya akan ke Australia mengikuti program sekolah Bridge yang diprakarsai oleh Asia Education Foundation The University of Melbourne Australia. Program sekolah Bridge merupakan program sekolah kemitraan yang didanai oleh pemerintah Australia.
Selain para guru, juga ada siswa asal Sumbar yang akan berangkat ke Toronto, Amerika Serikat. Dia adalah Ahmad Farel, siswa berprestasi di SMAN 1 Bukittinggi. Sebelumnya, Farel pernah lolos sebagai finalis KS Cabang Ekonomi dan mendapatkan beasiswa ke luar negeri melalui jalur LPDP.
Baca juga:
Satpol PP Padang Disiapkan Jadi Pasukan Elit
|
Kali ini Farel menerima beasiswa Indonesia Maju bersama 5 orang siswa SMA asal Sumbar lainnya. Lima orang siswa berasal dari SMAN 1 Bukittinggi, SMAN 7 Padang dan SMAN 1 Tilatang Kamang.
Para guru dan siswa tersebut bertemu Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, Kamis (18/8/2022).
Baca juga:
Puluhan Guru Honorer Ngadu ke DPRD Padang
|
Pada kesempatan itu, Mahyeldi berharap guru dan siswa dapat menyerap ilmu-ilmu serta pengalaman-pengalaman selama di luar negeri. Termasuk menggali sejarah-sejarah Minangkabau yang dokumennya yang tersebar di luar negeri. Salah satunya adalah dokumen tentang kawasan Manggani Kabupaten Limapuluh Kota.
“Dokumen dan peninggalan sejarah Indonesia banyak di Belanda dibandingkan di Indonesia sendiri, seperti buku yang terbit tahun 1930 yang menceritakan kawasan Manggani yang dahulu pernah ada kawasan penambangan emas di sana. Saya harap kepada bapak ibu yang akan berangkat dapat mendapatkan informasi lebih tentang Sumbar di Belanda, ” ungkap Mahyeldi.
Ia juga berpesan untuk menjaga tutur kata, sopan santun, dan etika yang menandakan adat istiadat di Minangkabau, sehingga terlihat bahwa orang Minangkabau adalah orang yang mempunyai integritas budaya yang tinggi.
“Diharapkan para siswa dan guru akan menjadi duta Minangkabau, perlihatkan budaya dan istiadat Minangkabau yang memegang tinggi etika dalam pergaulan. Sehingga orang-orang di sana tertarik pada Minangkabau dan ingin datang ke Sumbar, ” kata Mahyeldi.
Tidak hanya itu saja, gubernur juga memberikan tugas kepada para guru dan siswa untuk membuat laporan dan presentasi hasil ilmu dan prestasi yang didapatkan di luar negeri ketika kembali ke Indonesia. Sehingga hal tersebut akan menjadi contoh untuk generasi muda yang lainnya.(**)